Total Tayangan Halaman

Kamis, 17 Oktober 2013

Pemimpin Berkarakter



Pemimpin Berkarakter
(Mustangin, S.Pd.I)


 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Pepatah Arab mengatakan
Annaasu ‘ala diini mulukihim
“Agama manusia sangat bergantung pada agama penguasanya”
Hal ini mengisyaratkan kepada kita semua bahwa tindak tanduk seorang pemimpin sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakatnya. Tatkala pemimpinnya jujur, maka akan berdampak kepada system pemerintahan, rakyatnya, dan bangsanya yang subur dan makmur.
Tapi hadirin, tatkala pemimpinnya kotor, berjiwa koruptor, kerjaannya hanya molor, maka ini adalah tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa.


Hikaayatu haalihim lighoirihi, ita’ajjaba bihi ‘ala fi’lihim wa kufrihim
Menceritakan tentang perilaku seseorang kepada yang lainnya, aneh karena atas perbuatan dan keingkarannya. Maksudnya, tatkala seseorang telah diberikan contoh yang baik dalam kehidupannya, tapi ia tidak mau menjelaskan dan mengaplikasikannya dalam kehidupannya, maka ia termasuk orang yang bodoh.

Kalau kita tarik dalam dimensi kepemimpinan, sungguh sangat bodoh, tatkala pemimpin diajarkan oleh Rasulullah tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik, namun ia ingkar dari ajaran Allah, ia ingkar dari Tujuan Rasulullah, ia ingkar dari firman-firman Allah, maka orang tersebut termasuk orang yang bodoh.

Dengan demikian, kita sebagai seorang pemimpin, harus mampu menjadi Ing ngarso sung tulodo, yang mampu tampil dihadapan masyarakat sebagai teladan dalam setiap perjuangan, bukan sekedar tut wuri handayani, yang hanya duduk dibelakang member konsep-konsep perjuangan, memberikan strategi pemerintahan, tapi ia tidak mau tahu prakteknya dilapangan.

Sedangkan konsep uswatun hasanaH, dijelaskan oleh Muh. Nur, MA bahwa konsep tersebut bukan hanya sekedar konsep teoritis, akan tetapi merupakan konsep realities dan empiris yang telah diajarkan Rasul, yang telah dicontohkan oleh Rasul daam memimpin Ummatnya, dan itu dikatakan berhasil, Ummat Islam Berjaya ketika zaman Rasul.
Apabila hal ini dikaitkan dengan keberadaan para pemimpin sekarang ini dinegara kita, bagaimana mereka menjalankan roda kepemimpinan.
Maka, sepertinya kita harus mengelus dada, karena tidak sedikit pemimpin yang ingkar dari ajaran Allah, tidak sedikit pemimpin yang jauh dari contoh Rasulullah, dan tidak sedikit pemimpin yang ingkar dari Al-qur’an sebagai firman Allah.

Tatkala mereka berada dihadapan rakyat, mereka menjelma bagaikan malaikat penebar Rahmat dan pembawa syafaat.
Tapi sebaliknya, tatkala mereka ada dibelakang rakyat,  mereka menjelma menjadi orang keparat, yang mengambil hak-hak rakyat, menilap uang-uang rakyat, sampai mencekik leher-leher rakyat dan sampai rakyat sengsara. Na’udzubillah, tsumma na’udzubillahi min dzalik…

Untuk menciptakan clean government dan good government, Kesimpulannya  bahwa
1.      Akhlaq para pemimpin harus ditata sesuai dengan akhlaq Rasul
2.      Pemimpin harus bisa hadir sebagai uswatun hasanah yaitu figure yang baik
3.      Kita sebagai bangsa Indonesia, harus mampu berperan serta dalam mewujudkan Indonesia yang berkarakter dengan cara mengaping roda-roda kepemimpinan.

Sekian dan demikian.  Wassalamu’alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar